“Lo beneran nulis, ya?” Pertanyaan Luci membuyarkan konsentrasi Widya. Seketika, tatapan Widya menuju ke arah sahabatnya.
Namun, Luci sepertinya tidak menyadari keterkejutan Widya. Ia terus menceracau, “Gue kira, lo langsung mengetik artikel-artikel lo di laptop saat lo bilang mau nulis dulu. Siapa sangka kalau lo tuh beneran nulis di atas kertas begini,” ujar Luci sembari menunjuk ke arah kertas yang berserakan di lantai.
“Lo tahu laptop gue itu gede dan berat banget, kan? Ribet kalau dibawa traveling. Belum lagi baterainya cepat habis,” ujar Widya dengan tatapan kembali tertuju pada tulisannya.
“Tapi lo yakin mau ngetik semua ini saat lo sudah di Jakarta? Segala hawa sejuk pegunungan, hijau pepohonan, dan tawa riang anak-anak setempat yang sudah lama hilang dari peradaban Jakarta?”
“Mau bagaimana lagi, Ci?”
“Kenapa enggak beli laptop yang lebih kecil, Wid?”
“Boros! Laptop gue sebenarnya masih bisa dipakai.”
“Wid, pemborosan terjadi ketika lo kerja dua kali untuk menghasilkan sebuah artikel. Bahkan, lo sendiri yang suka ngeluh kalau elo gagal ikut lomba blog tentang perjalanan gara-gara kehilangan mood atau materinya yang enggak cukup. This is the reason why, Wid. Seandainya ada laptop, lo bisa nulis sambil riset, kan?”
“Ya, tapi masak jalan ke pelosok bawa laptop, Ci. Berat dan boros tempat. Lo mau bawain?”
“Ya ampun, Wid. Ke mana aja sih, Lo? Sekarang zaman sudah berubah.”
Laptop Canggih Tidak Harus Gigantik.
Luci melanjutkan, “Lo tahu enggak? Asus baru ngluarin seri ZenBook terbaru. Penampilannya sleek. Paling ringkas di kelas ultralight dan ultracompact notebook. Ketebalannya cuma 12,9 milimeter dan beratnya nggak sampai 1 kilogram. Ukurannya ada yang 13 inci (ZenBook 13 UX333), 14 inci (ZenBook 14 UX433), atau 15 inci (ZenBook 15 UX533). Dengan penampilan seringkas itu, prosesornya sudah menggunakan Intel Core generasi ke-8, Core i5 ataupun Core i7. Jadi enggak perlu waktu lama untuk nyalain laptop atau rendering bahan konten lo. Ide lo enggak keburu kabur,” Luci melanjutkan penjelasannya. Ia pun lantas memunguti kertas buram Widya yang berserakan di lantai rumah Mbaru Niang itu.
***
Dua sahabat ini memang sudah lama merencanakan untuk bermalam di rumah adat berbentuk kerucut tersebut. Mereka ingin berkenalan dengan salah satu simbol kebudayaan Indonesia bagian Timur. Desa Wae Rebo adalah satu-satunya desa yang masih melestarikan rumah adat khas Flores itu. Tak ayal, desa tersebut pun dinobatkan sebagai salah satu situs warisan budaya oleh organisasi kebudayaan dunia, UNESCO.
Widya kembali pada tulisannya. Dengan nada bergumam, Luci membaca tulisan Widya pada kertas-kertas tersebut
Satu lembaran kertas berisi deskripsi mengenai rumah adat Mbaru Niang.
“Berbentuk kerucut, terbuat dari kayu, dan beratapkan anyaman ilalang. Warna kayu yang mulai kehitaman menandakan usia Mbaru Niang yang sudah tua. Namun, terlepas dari usianya, bangunan ini masih terlihat kokoh. Ada yang menarik dengan kualitas kayu bangunan di sini. Yang patut di riset lebih lanjut.”
Sementara selembar yang lain memuat suasana perjalanan dua sahabat ini menuju desa Wae Rebo.
“Kami menghabiskan waktu sekitar tiga jam hanya untuk menempuh jarak tujuh kilometer. Jalan setapak beralaskan batu kali ini memang menyuguhkan tantangan tersendiri. Elevasi jalur memang tak terlalu besar, tetapi permukaan batu kali yang licin dan dipenuhi lumut ini membuat kami harus ekstra hati-hati.”
***
“Gue enggak percaya lo bakal ngetik ulang semua ini di Jakarta. Enggak heran lo sering batal nulis gara-gara enggak mood.”
Merasa tidak tahan dengan ocehan sahabatnya, Widya akhinya angkat bicara.
“Ya, tetapi lo pikir dahulu, Ci. Kita seringnya jalan-jalan ke alam bebas bukan staycation di hotel mewah. Kalau baterai laptop habis, nasib gue sama saja seperti sekarang. Nulis pakai pen dan kertas. Iya, kan?”
“Eit, jangan salah! Baterai dari produk terbaru ZenBook ini bisa bertahan sampai 16 jam untuk yang ukuran 15 inci. Sementara untuk ukuran 13 inci dan 14 inci baterainya bisa bertahan sampai 14 jam. Tapi, emang lo yakin mau nulis terus-terusan saat liburan? Terus yang ditulis apa?” ujar Luci sambil menyenggol lengan Widya.
“Hafal ya, lo? Wartawan merangkap sales Asus?” ujar Widya yang terkejut dengan pengetahuan Luci seputar lini terbaru ZenBook ini.
“Nih,” Luci pun menyodorkan brosur ZenBook. Widya terkejut.
“Seriusan lo, Ci? Sampe bawa brosur ke sini,” ujar Widya penuh rasa heran.
“Lo mah enggak perhatian. Kan, gue sudah bilang kalau gue harus datang ke acara konferensi pers Asus sebelum ke bandara. Alhasil, brosur ini masih anteng di ransel gue.”
“Brosur doang? Laptop barunya mana? Buat gue, ya?” Widya gantian mengejek temannya.
“Gila ya, Lo. Blogger receh kok dipalak. Ada juga gue yang minta ditraktir lo, si karyawan bank yang gajinya selangit tapi beli laptop buat diri sendiri aja pelit amit-amit.”

Spontan, Widya menjitak Luci. Mereka berdua pun akhirnya tertawa dengan guyonan yang saling mereka lontarkan. Widya pun kemudian membaca brosur yang diberikan Luci secara saksama.
Penjelasan Luci benar.
Lini Terbaru dari Asus ZenBook Memang Hadir Dengan Konsep yang Ringkas dan Ringan.
Namun, soal performa, ia tak kenal kompromi. Sertifikasi Military Grade MIL-STD-810G pun dikantongi. Laptop yang tipis dan ringan ini ternyata berdurabilitas tinggi. Ia mampu bertahan pada situasi ekstrem. Fitur ini sangat dinantikan Widya, seorang pegawai bank sekaligus pejalan yang kerap menelusuri daerah pegunungan dan pelosok Indonesia.
Selain itu, penggunaan NanoEdge Display memungkinkan Asus ZenBook terbaru ini untuk memiliki screen-to-body-ratio hingga 92%. Layar pun menjadi lebih lebar tanpa membengkakkan ukuran laptop secara keseluruhan. Resolusi Full HD (1920 x 1080 pixel) pun menjadi optimal. Foto-foto dan video akan tampak lebih jernih. Cocok sekali dengan kebiasaan Widya yang gemar beselancar di dalam jaringan untuk mencari tempat-tempat tujuan wisata. Ia juga bisa lebih percaya diri dalam mengunggah foto-foto perjalanan ke situs pribadinya.
Dan yang paling menarik perhatian Widya adalah fitur ErgoLift Design. Fitur ini memungkinkan badan laptop terangkat memebentuk sudut hingga tiga derajat ketika layar dibuka. Posisi laptop seperti ini sungguh memberikan kenyamanan ketika bekerja. Dan tentunya, rasa aman dari bahaya mesin laptop yang terlalu panas lantaran terus-menerus digunakan.
Widya menganggut-anggut.
***
“Gimana? Naksir lo sama Asus ZenBook terbaru ini?” Luci akhirnya membuka suara setelah beberapa menit tak diacuhkan Widya.
“Begitu kita sampai di Jakarta, temenin gue beli ZenBook baru ini, ya? Ini sudah sudah dijual untuk umum, kan?”

“Ya sudah dong, Wid. Malah kalau lo beruntung, lo bisa dapetin tas laptop eksklusif rancangan Sebastian Gunawan. Favorit lo juga, tuh.”
“Fix! 2019 Pakai ZenBook lha, Gue.”
Widya pun segera merampungkan catatan perjalanannya. Kedua sahabat ini kemudian menikmati sisa hari di Flores bersama-sama.
Lini terbaru dari Asus ZenBook, yang berpenampilan sleek dan menyandang military-grade akan segera menjadi sahabat baru yang akan menemani setiap langkah Widya dan Luci menjelajahi penjuru negeri.
***
Jakarta, Februari 2019
Catatan Narablog: Artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog Asus dengan tema “The World’s Smallest 13, 14, 15 Inch Laptop” yakni ZenBook UX333, UX433 dan UX533. #ZenBookID #2019PakaiZenBook #unleashyourcreativevision
Sumber Referensi:
- http://www.bloggerien.com/2019/01/inilah-seri-asus-zenbook-terbaru-laptop-paling-ringkas-di-dunia.html
- https://drive.google.com/drive/folders/1q8Sy9jx45Dsu-hFhHmV2aH4eIHr1DX8x
Wow memang bisa diandalkan ya Asus Zenbook ini.
Ngerayu suami ah biar dibeliin juga
Kudaokan semoga suami Kakak mengabulkan. =)
Semoga menang ya mbak. Asik narasinya tentang Asus Zenbook, secara saya juga punya seri zenbook lain. Walaupun belum sempat dipakai nulis. Lho kok jadi curhat
hahahaha. Amin. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini ya, Kak.
wih aku suka banget nih laptop asus. sampai hari ini uda 8 th dan masi awet. jd kepengen punya zenbook
Akuun ingin punya Asus. Senoga kali ini jodoh, ya.
Laptop yang ringan dan baterei tahan lama memang sangat diperlukan bagi seorang blogger ya, apalagi kalo pas travelling. Jadi bisa langsung menulis saat itu juga. Bener banget tuh, tulisan kalo mengendap lama, mood bisa hilang, bisa lupa apa2 yang mau dituliskan *itu yang kualami sih hahaha.
Jadi kalo belum bisa menulis saat itu juga, harus coret-coret dulu deh di kertas/hp, garis besar apa yg mau ditulis.
Btw ini Zenbook keren bangeeet!
Laptop yang ringkas dan ringan serta berdurabilitas tinggi macam Zenbook ini memang kunci, Kak. Semoga saya bisa berjodoh dengan Asus kali ini. Terima kasih sudah mapir ke artikel saya ini ya, Kak Lianny.
Kalau merk Asus mah udah nggak perlu diragukan lagi kualitasnya ya mba. Aku juga suka banget dan menurutku Asus ini paling kuat dan harganya juga sepadan ama kualitasnya 🙂 Smoga tahun ini bisa punya deh
Amin. Terima kasih atas doanya ya, Kak.
Asus lagi booming banget ya, saya pun mupeng.
Semoga diizinkan punya laptop Asus, khususnya yang zenbook, menggantikan laptop kesayangan saya yang sudah uzur ini, hehehe
Pas juga ringan banget, hingga bisa dibawa ke mana2 😀
Mari saling mendoakan untuk segera berjodoh dengan Asus kali ini ya, Kak.
Sukaak dg gaya bercerita di tulisan ini. Mengaliiiir… Jempol deh!
Terima kasih, Kak Mechta.
Saya naksir mbak. Gimana dong? Hehehehe. Pernah punya laptop ASUS, awet bener lho. Sampe diturunkan ke anakku, masih bertahan lumayan lama. Lebih dari 5 tahun kayaknya.
Wah, nggak salah lirik nih saya ke Asus. Selain compact, durabilitasnya pun tak perlu diragukan.
Terima kasih sudah mampir ke blog saya, Kak.
Pas baca paragraf awal kupikir ini cerpen eh ternyata review. Keren, euy. Ide nulisnya asik, soft selling banget. By the way laptopku juga pake Asus dan terbukti emang bandel
Terima kasih sudah meluangkan waktu berkunjung ke situs saya, Kak.
Aaaa ASUS ZenBook Classic suka banget. Teknologi NanoEdge Display, Ergolift, Standar Militer ini mah cocok banget buat pekerja freelance seperti saya yg suka berat bawa laptop sendiri, ini tipis, ringkas dan asik deh dibawa kemana2.
Setuju, Kak. Asus memang nggak pernah kehabisan ide untuk berinovasi, pun cerkas membaca kebutuhan pasar.
Asus ini rekomendasi hampir semua temen saya karena performanya yang oke, bandel, tahan banting, dan awet banget. Saya juga pake asus sih sekarang. Mau ganti, mungkin nyarinya asus lagi karena yang oke ya itu haha
Wah, recommended banget nih Asus, Kak. Makin pakem deh milih Asus saya. Terima kasih atas testimoninya.
Asus memang keren banget ya mbak. Baca spesifikasinya bikin mupeng. Udah tipis, ringan, jadi gampang dibawa kemana-mana. Laptop idaman banget deh😊
Benar, Mbak. Semoga jodoh dengan Asus tahun ini.
ASUS Zenbook ini memang cakep banget specnya. Ukurannya yang kecil, berat ringan, tetap tangguh, jadi enak banget buat dibawa ke manapun
Idaman banget memang sih Asus ini. Semoga jodoh, ya.
aku pun naksir laptop asus inih…
tapi harus mendahulukan pelunasan KPR nih mbak. haha
semoga nanti berjodoh dengan asus yang ramping dan langsing inih 😀
Amin YRA, Kak.
Huhuu emang keren banget ini Zenbook, bisa dibawa kmana mana mobile, cucok banget.
Ako pun mauuuu…tapi masih galow..
Ayolah upgrade, Mbak. #2019PakaiZenBook
Telaten banget nulis lengkap di kertas kemudian disalin di laptop. Gimana kalau tuker tambah aja laptop lama dengan Zenbook?
For the passion of writing. =)
Aku pakai Asus juga ini Mbak, tapi yang low end si. Ini aja yang low end uda enak, mayan lah dipakai, lightweight juga. Apalagi yang Zenbook ya…. Pasti makin kece….
Semoga kita semua bisa upgrade, ya.
Aku juga pengennya sih #2019PakaiZenBook soale muleng sama dapur pacunya yang oke terus tipis pula. Semoga aja yes lekas punya Zenbook ini.
Amin, Mbak
Laptop adik iparku juga asus, dan emang bagus kualitasnya. Bandel banget padahal udah lama dipake 🙂
Idola nih Asus emang, Mbak.
Banyak yang bilang Zenbook ini bagus, jadi penasaran pengen punya juga deh, tapi harus nabung dulu nih, hehehe
Semoga bisa disegerakan =)
Ah sama banget mba. Laptopku udah kupakai sejak tahun 2013. RAMnya masih 2 GB hahaha bisa kebayang beratnya kayak gimana.. dipakai travelingpun berat2in ransel. Perlu ganti juga niiih xD
Semoga bisa mengadopsi si ramping yang tahan banting ini ya, Mbak.
Asus mah idola banget ini Mba,
tapi aku belum pernah punya ehehhe semoga ada rejeki beli
produk asus selalu bikin mupeng banget
Aku jadi semakin kepincut, Mbak.
Pengen juga punya laptop kayak asus ini yang ukurannya kecil, baterei tahan lama, dengan spek mumpuni., Apalagi kalau sering2 traveling ya mbak. Jd memudahkan kita mobile kemana2 bawa laptop dan dmn aja bisa ngerjain tugas2 kita pakai laptop ini 😀
Ini April, maaf td keburu kepencet pas komen haha
Setuju banget, Mbak April. Semoga bisa adopsi satu segera.
Aaakkk…aku pun kepincut berat dengan ZenBook baru ini, terutama yang UX333 alias yang 13 inch. Super duper ringkas dan menyenangkan untuk dibawa kemanapun. Enak bisa masuk tas apa saja dan baterenya awet, ga perlu pusing2 ngecharge pas dibawa2.
Betul. Yang 13 inci memang bikin mupeng habis.
Oke banget yaaa gadget yang satu ini mba.. ayo rame-rame adopsi yaaa hehe
Iya, Mbak. Semoga bisa segera menadopsi si kece ini.
Nah yaa…
Adalagi daftar antrian gadget yang perlu di apgret.
Hiihii …
Kalo kece begini, ya Allah…doanya makin kenceng.
Mari kita berdoa bersama-sama, Kakak.
kebetulan aku lagi kumpulin uang buat beli Laptop. laptop kemarin nyaris rusak. tp sumpah gw emang niat bgt beli laptop yg kecil dan bisa dibawa kemana2. apalagi gw sering berpetualang ga jelas. Asus seri ini cocok bgt sama gw. ram 3 lumayanlah kalau cm sekedar ketak ketik
ZeenBook S ini best friend for traveler deh.
Huaaa, keren banget ya Mbak.
Itu warna biru ya? Iisshh. Kesukaanku. Thn ini emang pengen upgrade laptop, koq ini jadi pengen yaah, hihihih
Birunya keren abis memang, Mbak. Idaman banget ini ZenBook S ini.
Ini Zenbook memang Keren sih, sudah mah tipis, ringan, millitary grade lagi
Bikin naksir yah, Mbak.
Tulisannya unik, suka bacanya. Dulu, aku pun suka nulis di kertas dulu baru diketik di laptop. Bener2 pemborosan waktu dan tenaga. Sekarang enak, udah banyak laptop yang ringan dan bisa dibawa ke mana aja, kayak seri Asus ya.
Untungnya sudah nggak harus begitu lagi yah, Mbak. Laptop canggih sudah bisa berpenampilan sleek dan ringan.